WEBSITE RESMI DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERTANAHANKABUPATEN PARIGI MOUTONG

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Yang Ke 116 kabupaten parigi Moutong

Foto : Ist

PUPRP Online – Parigi Moutong, kabupaten parigi Moutong memperingati hari kebangkitan Nasional yang Ke 116 di halaman kantor bupati parigi moutong, di rangkai kan dengan upacara 17 bulan berjalan,Senin ( 20/05/2024).

Upacara di hadiri oleh ketua dan anggota DPRD Parigi Moutong, Forum koordinasi pimpinan daerah, para asisten dan staf ahli lingkungan, pejabat struktural eselon II, III dan IV, ketua TP – PKK, dan para camat kabupaten Parigi moutong.

Kegiatan Upacara berlangsung sangat hikmat dengan di isi pembacaan Sambutan tertulis oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, dengan membawakan tema “Bangkit untuk Indonesia Emas” untuk membawa nilai semangat dan kekuatan bagi seluruh insan Tanah Air.

Hari Kebangkitan Nasional yang merupakan momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hari peringatan ini bisa muncul karena lahirnya organisasi Boedi Utomo yang merupakan organisasi pergerakan rakyat pertama di Indonesia.

Kebangkitan Nasional adalah momen timbulnya semangat kebangsaan, persatuan, kesatuan, dan kesadaran suatu bangsa yang dipicu oleh generasi muda. Merdeka bersatu dalam gerakan organisasi yang sebelumnya tidak pernah ada selama masa penjajahan.Peristiwa ini dianggap sebagai titik awal kebangkitan nasionalisme Indonesia yang membawa bangsa menuju kemerdekaan.

Sejarah Hari kebangkitan Nasional :Pada tahun 1948, Indonesia yang baru saja merdeka menghadapi berbagai krisis. Belanda masih mengklaim Indonesia sebagai wilayahnya dan tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, ada juga kelompok oposisi pemerintah yang dipimpin oleh Amir Sjarifuddin, seorang mantan perdana menteri yang mendapat dukungan dari kelompok kiri.Soekarno khawatir bahwa perpecahan antar golongan dan ideologi akan terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan simbol untuk menyatukan rakyat dan mencegah perpecahan.

Atas saran Ki Hadjar Dewantara, Presiden Soekarno menetapkan berdirinya Budi Utomo (BU) sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1948 di Istana Kepresidenan Yogyakarta.Penetapan tanggal berdirinya BU ini tidak luput dari kritik.

BU dianggap terlalu kooperatif dengan pemerintah kolonial dan tidak berpolitik. Selain itu, BU juga dianggap terlalu berfokus pada Jawa karena keanggotaan yang kurang inklusif.Namun, tak bisa disangkal bahwa BU adalah organisasi yang menjadi pelopor dan mempengaruhi organisasi pergerakan lainnya, seperti Indische Partij dan Sarekat Islam.

Untuk peserta petugas upacara di hadiri oleh para pegawai negeri Sipil (PNS) dengan memakai pakaian Kopri dan pegawai tidak tetap (PTT) memakai pakaian Hitam putih.

Sumber : Website Resmi kementerian PUPR

Share
Exit mobile version