WEBSITE RESMI DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERTANAHANKABUPATEN PARIGI MOUTONG

Pansela Jateng dan DIY Bisa Dilewati Pemudik

PUPRP Online – CILACAP-BINA MARGA Jalan Pantai Selatan-Selatan atau Pansela Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap dilewati pemudik. Momentum ini menjadikan jalur Pansela menjadi salah satu jalan alternatif dari Pantura, jalan nasional di lintas tengah, serta jalan tol Trans Jawa. 

Setelah menjajal jalan dengan kendaraan roda dua pada Senin (25/04), Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian mengatakan dari titik masuk Jateng bagian timur sampai ke kota Yogyakarta sudah tidak ada masalah. Dari Yogyakarta sampai Gunung Kidul ada beberapa lokasi yang sedang berlangsung (on going).

“Yogyakarta ke arah Pacitan, Jatim memang masih ada under construction seperti ruas Tepus – Jerukwudel, jembatan Kretek. Tapi jalur itu ada alternatifnya,” terang Hedy.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga, Satrio Sugeng Prayitno menyebutkan, Pansela Jateng dan Yogyakarta secara garis besar sudah tersambung. Kalaupun masih dalam proses pengerjaan sifatnya tidak mengganggu lalu lintas.

“Tidak bottle neck tidak buntu, kita akan alihkan dan sambungkan dengan aksesibilitas jalan kabupaten dan jalan nasional kita sendiri,” jelasnya.

Pansela di Jateng masih terdapat sejumlah segmen yang lebarnya belum berstandar jalan nasional. Misalnya ruas Jladri-Ayah, Slarang-Adipala-Ayah. Semuanya masuk di kabupaten Kebumen dan kabupaten Cilacap. Kemudian di Yogyakarta terdapat missing-link  di titik jembatan Srandakan 3 sepanjang 1,7 km di Kabupaten Kulon Progo dan di Kabupaten Bantul ada Kretek-Girijati 5,7 km. Ruas Tepus-Jerukwudel sepanjang 20,17 yang ditargetkan rampung pada medio 2024.

Menurut Hedy, para pemudik harus perlu ekstra hati-hati jika melewati ruas Adipala-Nusawungu-Ayah yang termasuk dalam jalur Cilacap-Jladri. Kondisi jalan yang berbukit serta lebar jalan substandar memerlukan kendaraan yang sehat dengan beban tidak berlebih.

“Jika tidak yakin dengan kemampuan mobil, silahkan masuk dulu ke jalur Pansela arah Kroya-Kebumen-Jladri-Suwuk. Nanti disana jalan sudah bagus sampai ke Yogyakarta. Itu saja yang perlu perhatian yang berangkat dari selatan barat ke selatan tengah,“ ungkap Dirjen Bina Marga.

Dari tinjauan lapangan, terungkap bahwa mudik di Pansela Jateng-DIY bisa dilalui mulai dari Jladri.  Sebelumnya, pemudik bisa masuk dari perbatasan Jawa Barat-Cilacap-Kebumen-Jalan kabupaten ke Tambakmulyo-Jladri-Yogyakarta.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng DIY, Wida Nurfaida mengatakan prediksi kepadatan arus mudik nanti terjadi di ruas Jladri-Wawar-Congot-Jogja. Selanjutnya di Pansela yang melayani tempat wisata seperti Parang Tritis dan pantai-pantai di Yogyakarta.

Mengingat pansela merupakan jalan baru yang kondisinya masih baik serta sepi. Hedy berpesan kepada calon pemudik maupun warga lokal agar tidak ngebut. “Tolong patuhi rambu, batas kecepatan, dan marka. Jika letih, beristirahat,” terang Hedy. Hedy sangat mengharapkan mudik tahun ini terlaksanan secara aman dan berkeselamatan.

Sebagai informasi BBPJN Jateng DIY bertanggung jawab membangun 332,91 km Pansela. Terdiri dari 212,53 km di Jateng dan 120,38 km di DIY. Hingga September 2021 telah terbangun 164,03 km di Jateng dan 92,81 km di DIY. Maka secara progres dan gabungan sudah terbangun 80 persen. Kontrak terbaru untuk tahun 2022 adalah pembangunan Jembatan Srandakan. Secara keseluruhan, Pansela Jateng DIY ditargetkan selasai akhir 2024.

Menurut Wida, pihaknya tidak menemui kendala teknis dalam pembangunan pansela di Jateng dan DIY akan tetapi pandemi mempengaruhi kecepatan di lapangan karena harus memenuhi prokes dsb. “Walaupun kita ada relaksasi tapi ini semua masih on schedule dan sekarang kita minta speed up lagi agar tetap sesuai progress dan tidak ada hambatan,” ujarnya.

Share
error: Content is protected !!
Exit mobile version