PUPRP Online – Sebanyak 424 Kepala Keluarga atau KK di Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menerima daging kurban bantuan Presiden Joko Widodo, khusus perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah, Rabu, 21 Juli 2021.
“Data yang kami miliki, ada sebanyak 424 KK yang tercatat sebagai penerima daging kurban,” ujar ketua panitia pemotongan hewan kurban Desa Baliara, Muhammad Amin Lasikua, SH.
Ia menyebutkan, total 424 KK tersebut terdiri dari warga Lanjut Usia atau Lansia 185, penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) 86, dan penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) 153 orang.
Masing-masing penerima, kata dia, mendapatkan 1 Kg daging kurban.
Hanya saja, jika terdapat kelebihan daging kurban, akan diberikan kepada wajib penerima di desa tetangga.
“Kami fokuskan dulu ke 424 KK wajib penerima di Desa Baliara. Kalau dalam proses penimbangan daging ada kelebihan, kami akan bagikan ke desa tetangga,” katanya.
Dia juga mengatakan, khusus proses pendistribusian langsung disalurkan ke rumah penerima dengan melibatkan masing-masing kepala dusun. Tujuannya untuk menghindari kerumunan di tempat pemotongan hewan kurban.
Staf Ahli Bidang Kesramas Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Rohani Mastura, dalam sambutannya berharap bantuan hewan kurban dari Presiden RI dapat berkelanjutan, tidak hanya di Kabupaten Parigi Moutong saja.
Melainkan di daerah lainnya di Provinsi Sulawesi Tengah.
Sehingga, kabupaten/kota lainnya turut merasakan manfaat dari bantuan hewan kurban tersebut.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengimbau agar tetap menerapkan protokol kesehatan, baik dalam proses penyembelihan hingga penyalurannya kepada penerima.
“Saya juga berharap agar bantuan hewan kurban ini benar-benar tersalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima,” pungkasnya.
Diketahui, hewan kurban bantuan dari Presiden Joko Widodo, dibeli dari peternakan milik warga Desa Sausu.
Sapi berjenis brahman itu berbobot 964 Kg, dan telah berusia lima tahun yang telah melalui proses pemeriksaan kesehatan hewan di Laboratorium Maros, Sulawesi Selatan, dan Bali.
Laporan : Roy Lasakka
Sumber : JURNAL LENTERA
