PUPRP Online – Dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Kabupaten Parigi Moutong pada tahun 2020 ini tengah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan membentuk tim pemeliharaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang nantinya akan bertugas mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan ketersediaan air minum untuk masyarakat.
Rivai ST MSi selaku Sekretaris Dinas PUPRP Parigi Moutong saat dikonfirmasi oleh PUPRP Online di ruang kerjanya beberapa waktu lalu membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa pembentukan tim pemeliharaan SPAM untuk mengakomodir kebutuhan air minum bagi masyarakat pelanggan air minum. Dibentuknya tim ini juga menyusul banyaknya keluhan pelanggan air minum karena sering terjadinya kerusakan pada saluran air yang mengakibatkan terganggunya ketersediaan air.
“Sekarang kan banyak masyarakat yang mengeluh tentang kelancaran air, kami terus terang menyadari hal ini. Tahun ini kami akan benahi. Kami sudah membentuk tim pemeliharaan. Mereka sudah bergerak. Kami sudah cek di lapangan, memang ada beberapa kerusakan, terutama pada intake yang di parigimpu’u. Itu rusak sudah tertimbun pasir. Jadi akan menggunakan bronjong. Kami mohon maaf airnya akan terganggu untuk beberapa hari karena akan dilaksanakan perbaikan.” Ujarnya.
Rivai mengatakan Dinas PUPRP ditugaskan untuk menangani SPAM di 3 wilayah, yaitu SPAM Parigi, SPAM Torue dan SPAM Tolai. Dengan menangani 3 wilayah SPAM tersebut, pihaknya ditargetkan untuk menghasilkan 750 juta Rupiah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kan ada tiga (SPAM) yang kita kelola ini, spam parigi, torue dan spam tolai. Satu sisi (tugas) kita kan pelayanan, di sisi lain kita ada target, dan tahun ini target kita besar untuk air minum itu. PAD kita ditargetkan 750 juta. Itu kita harus capai. ” Terangnya.
Maka dari itu menurutnya, upaya perbaikan sejumlah kerusakan saluran air tersebut sangat diperlukan, agar masyarakat bisa mendapatkan air sesuai yang diharapkan dan dengan itu pula pelanggan tidak akan keberatan untuk membayar tagihan air minum.
“Makanya harus ada pembenahan. Orang akan membayar ketika air juga lancar.” Tutup Rivai. (SL)