PUPRP Online – Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Dari sepekan lalu, ucapan selamat daru masyarakat terus membanjir membanjiri media sosial. Hingga hari ini, menjadi puncak segala ungkapan kebahagiaan dari masyarakat Sulawesi Tengah atas datangnya pemimpin baru.
Manusiawi, dan merupakan hal wajar jika itu terjadi. Berlebihan? Tidak. Karena hari ini adalah momen yang paling dinanti oleh warga masyarakat yang sejak enam bulan lalu menunggu realisasi janji-janji pasangan Cudy-Mamun (Nama akrab Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir).
Besarnya harapan, antusias, dan keinginan warga dibuktikan dengan menjatuhkan pilihan kepada kedua putra terbaik Sulawesi Tengah ini, sehingga keduanya memperoleh kemenangan dengan hasil yang tidak tanggung-tanggung, 59 persen lebih.
Hari ini, awal bagi Rusdy Mastura dan Mamun Amir menentukan arah kebijakan-kebijakan sesuai dengan apa yang telah didengung-dengungkan selama masa kampanye yang lalu.
Tugas berat telah menanti, mulai dari persoalan kebencanaan, penanganan virus Covid-19 hingga berbagai persoalan lainnya. Sebagai pemimpin, Cudi-Mamun diharap harus mampu merangkul semua golongan, agar tidak terjadi perpecahan di masyarakat, sehingga dapat bekerja secara cepat dan tepat dalam pembangunan Sulawesi Tengah ke depan.
Tidak sampai disitu. Cudi-Mamun harusnya benar-benar menjalankan roda pemerintahan tanpa campur tangan ‘pihak luar’, termasuk meminimalisir intervensi dan kepentingan partai politik maupun tim pemenangan yang telah mengusung dan mendukung. Penulis perlu menggarisbawahi bahwa kemenangan Cudi-Mamun adalah kemenangan masyarakat Sulawesi Tengah, maka kepentingan masyarakat diatas segala-galanya.
Sosok Cudi-Mamun juga diharapkan bisa mempersatukan. Kita tau bahwa Provinsi Sulawesi Tengah merupakan wilayah ‘miniatur Indonesia’. Hampir semua suku, agama dan etnis sudah campur baur di negeri ini. Maka, ambillah langkah kongkrit yang tidak terkesan diskriminatif.
Kesenjangan sosial, kemiskinan, pengangguran, minim lapangan kerja, peredaran narkoba, maraknya tambang ilegal di sejumlah daerah dan aneka ragam permasalahan lain yang ada di Sulawesi Tengah ini penting untuk jadi perhatian. Daerah ini kaya dengan berbagai macam sumber daya alamnya, tapi rakyatnya masih banyak yang tidak bisa hidup dengan layak.
Semoga beban-beban daerah itu, bisa dituntaskan dimasa pemerintahan Cudi-Mamun. Sudah pasti berat, tidak mungkin bisa dikerjakan hanya berdua. Untuk itu, perlu selektif untuk memilih dan memilah para ‘anak buah’ yang akan dilibatkan, hindari memilih atas dasar like and dislike. Banyak putra-putri terbaik Sulawesi Tengah yang memiliki integritas, ide dan gagasan yang diiringi niat tulus untuk membangun daerah ini tapi terganjal politisasi.
Memang tidak bisa disangkal, kita hidup pada zaman dimana sensasi diapresiasi dan prestasi dianggap basi. Tapi, banyak orang berkeyakinan bahwa Cudi-Mamun adalah duet pemimpin sejati yang dalam pengabdiannya dijalani dengan teliti. Sangka yang baiklah bahwa kedua pemimpin ini punya empati dan ketulusan hati.
Semoga Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah yang baru bisa menjawab berbagai keresahan, memberi kesejahteraan untuk masyarakat, dan membawa maju Sulawesi Tengah. Selamat bekerja, Pak Gub dan Pak Wagub!
Jamal Ishak