Jakarta – Sejak tahun 2019 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan tugas tambahan untuk melakukan rehabilitasi dan renovasi sekolah, madrasah, perguruan tinggi, pasar dan membangun sarana prasarana olahraga. Tercatat pembangunan dan rehabilitasi sekolah yang telah ditangani secara nasional pada Tahun Anggaran 2019 sebanyak 1.679 sekolah (SD, SMP dan SMU) dan 179 madrasah (Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah), salah satunya di Provinsi Sulawesi Selatan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, rehabilitasi fasilitas pendidikan merupakan instruksi Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PUPR untuk mempercepat pembangunan dan rehabilitasi 10.453 sekolah, 1000 madrasah, dan lanjutan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) 41 PTN serta KDP 8 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia.
“Kita lanjutkan pembangunan sarana pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Pada TA 2019, Kementerian PUPR melalui Direktorat Prasarana Strategis, Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan 75 sekolah setingkat SD dan SMP dari 91 sekolah yang ditangani, sisanya sebanyak 16 sekolah masih tahap konstruksi dan dilanjutkan pada TA 2020. Pembangunan dan rehabilitasi sekolah tersebut tersebar di sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan, dengan prioritas berada di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
Rincian sekolah yang telah selesai adalah 10 sekolah di Kabupaten Janeponto, 4 sekolah di Takalar, 3 sekolah di Gowa, 1 sekolah di Maros, 5 sekolah di Wajo, 4 sekolah di Bone, 3 sekolah di Sidenreng Rappang, 2 sekolah di Pangkajene Kepulauan, 2 sekolah di Barru, 6 sekolah di Pinrang, 2 sekolah di Tana Toraja, 2 sekolah di Enrekang, dan 5 sekolah di Toraja Utara. Kemudian 1 sekolah di Kepulauan Selayar, 2 sekolah di Sinjai, 5 sekolah di Bulukumba, 7 sekolah di Luwu, 2 sekolah di Luwu Timur, dan 9 sekolah di Luwu Utara.
Pekerjaan pembangunan dan rehabilitasi rata-rata meliputi renovasi ruang kelas, gedung kantor guru, perpustakaan, laboratorium, toilet, sarana sanitasi (septic tank dan tower air), mushola, kantin, lapangan olahraga, paving block, pagar sekolah, dan ruang kegiatan siswa (gedung pramuka).
Salah satu sekolah yang telah rampung direhabilitasi adalah SD Inpres 223 Paranga di Kabupaten Janeponto dengan anggaran sebesar Rp 2,71 miliar. Pekerjaan rehabilitasi yang dilaksanakan meliputi pembangunan 6 ruang kelas belajar, perpustakaan, ruang guru (kantor), pagar, perbaikan drainase, parkiran motor, dan toilet.
Dalam pelaksanaan rehabilitasi sekolah dan madrasah, Kementerian PUPR berkoordinasi dengan sejumlah kementerian terkait, diantaranya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama. Diharapkan, seluruh guru pengajar maupun siswa agar bisa menjaga, merawat dan mengelola semua sarana dan prasarana (Sarpras) serta fasilitas yang telah dibangun dengan sebaik-baiknya. (SL)
Sumber : Tri, Biro Komunikasi Publiki Kementerian PUPR