PARIGI MOUTONG – Sejak tahun 2008, Parigi Moutong merupakan salah satu daerah yang telah melaksanakan Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Hingga tahun ini, dari 278 desa yang ada di Parigi Moutong, sebanyak 124 Desa sudah menerima program pemberdayaan tersebut.
Hal ini diungkapkan Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu, pada pembukaan kegiatan serah terima PAMSIMAS III dan Program Sanitasi Limbah Berbasis Masyarakat (SLBM) Kecamatan Sidoan dan Tinombo, di kantor Camat Sidoan, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, program Pamsimas yang dilaksanakan pada tahun 2016-2019 menjadi instrumen pelaksanaan dua agenda nasional, yaitu meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yaitu 100 persen akses air minum dan sanitasi, dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
“Air minum dan sanitasi adalah dua hal utama yang menjadi kebutuhan dasar manusia, sehingga dalam pemenuhannya menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Di daerah inipun demikian, masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses sarana air minum yang berkelanjutan dan sanitasi yang sehat,” terangnya.
Dalam segi pendanaan, program ini katanya dianggarkan melalui sharing antara APBN dan APBD. Total anggaran Program PAMSIMAS sejak tahun 2008-2016 yang bersumber dari APBD sebesar Rp4,2 miliar lebih dan total anggaran dari APBN sebesar Rp20 miliar lebih.
Pada kesempatan tersebut Bupati berpesan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam Program seperti BAPELITBANGDA, Dinas PUPRP, Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dapat mendampingi desa-desa yang telah melaksanakan program Pamsimas dan Program SLBM.