Banten – Di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur skala masif seperti jalan tol dan bendungan di Provinsi Banten, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga membangun infrastruktur kerakyatan, salah satunya adalah Jembatan Gantung Mekar Baru, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang. Jembatan tersebut dibangun menggunakan anggaran Tahun 2020 bertujuan untuk memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh antar desa yang sebelumnya harus memutar jauh dari kondisi geografis, seperti jurang, atau sungai.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jembatan gantung merupakan salah satu wujud kebijakan Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur daerah perdesaan terutama yang sulit dicapai sehingga lebih terbuka. Kehadiran jembatan gantung sangat dibutuhkan masyarakat karena kondisi geografi wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung, lembah dan sungai. Secara fisik, kerap menjadi pemisah antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan berbagai fasilitas pelayanan publik seperti sekolah, pasar, dan kantor pemerintahan.
“Jembatan hadirnya akan memudahkan dan mempersingkat waktu perjalanan masyarakat menuju sekolah, pasar, tempat kerja, menyelesaikan urusan administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Banten, Ditjen Bina Marga Wida Nurfaida mengatakan Jembatan Gantung Mekar Baru dibangun sejak tanggal kontrak 11 September dengan masa pelaksanaan 112 hari kalender.
“Saat ini progres konstruksi sudah mencapai 72%, sesuai kontrak selesai 30 Desember 2020 tetapi kami targetkan selesai lebih cepat pada 21 Desember 2020 agar segera dapat dimanfaatkan masyarakat,” ujar Wida Nurfaida.
Jembatan Gantung Mekar Baru dibangun sepanjang 42 meter dengan lebar 1,5 meter untuk menghubungkan Desa Mekar Baru dan Desa Cikokok, Kecamatan Petir. Anggaran pembangunannya sebesar Rp 2,6 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Rizky Cipta Guna Perkasa dengan pekerja lokal dari sejumlah kampung di antaranya warga Kampung Cidokok, RT 06 RW 02.
“Selain jembatan kami juga akan membantu perbaikan jalan akses dan drainase menuju jembatan masing-masing sepanjang 300 meter. Kami berharap dengan selesainya jembatan nanti dapat dirawat dan dianfaatkan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Kepala Desa Mekar Baru Mudzakir merasa bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR atas dibangunnya jembatan tersebut. Menurut Mudzakir, kondisi jembatan sebelumnya sangat memprihatinkan karena hanya berupa cor tanpa besi pengamanan.
“Setiap hujan pasti jembatan sebelumnya tergenang air, karena berada di bawah jurang. Sudah banyak masyarakat yang nekat melintas jatuh, makanya kami sangat bersyukur akhirnya jembatan baru yang selama ini sudah ditunggu-tunggu masyarakat dibangun Kementerian PUPR untuk memudahkan mobilitas warga,” kata Mudzakir.
Di Provinsi Banten sekitar 30 jembatan gantung telah dibangun Kementerian PUPR. Pembangunan jembatan gantung merupakan platform Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), TNI, dan DPRD yang diajukan kepada Kementerian PUPR dengan mempertimbangkan kondisi wilayah, sosial, ekonomi, potensi wilayah, dan kesesuaian lokasi, manfaat, dan urgensi pembangunan jembatan.
Pada 2015-2019, Kementerian PUPR telah membangun 300 jembatan gantung di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp 1,4 triliun. Pada tahun 2015 dibangun 10 jembatan, pada tahun 2016 dibangun 7 jembatan, pada tahun 2017 dibangun 13 jembatan, dan pada tahun 2018 dan 2019 masing-masing dibangun 130 jembatan dan 140 jembatan.
Pembangunan jembatan gantung kembali pada tahun 2020. Hingga saat ini sudah ada 44 lokasi jembatan gantung yang sudah mendapat persetujuan untuk dibangun oleh Menteri PUPR. Dari jumlah tersebut, 6 di antaranya direncanakan dibangun di pulau Papua. Secara umum jembatan gantung yang dibangun tersebut memiliki bentang antara 30 meter hingga 120 meter. (SL)
Sumber : Tri, Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR