PUPRP Online – Pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Raja Tombolotutu, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor:109/TK/2021 dianggap bisa menjadi spirit baru untuk para pemuda di Kabupaten Parimo.
Penganugerahan tersebut rencananya akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo, tepat pada Hari Pahlawan 10 November 2021 mendatang.
“Tombolotutu merupakan Raja Kerajaan Moutong yang dengan gigih melakukan perlawanan bersama rakyatnya terhadap Belanda,” ujar salah satu kader Bela Negara Kabupaten Parimo, Andi Putrita Nur Passau, Selasa, 2 November 2021.
Dia mengatakan, perlawanan yang dilakukan Raja Tombolotutu terhadap Belanda kala itu, berdiri atas kepentingan rakyat.
Semangatnya adalah upaya untuk mempertahankan tanah airnya, agar tidak dikuasai penjajah Belanda.
“Saya pikir sudah banyak diulas di media, bahwa perlawanan Tombolotutu berawal dari semangat untuk mempertahankan kawasan pertambangan yang ada di Moutong. Yang ingin dikuasai Belanda,” kata Putri.
“Semangat perlawanan rakyat di bawah kepemimpinan Tombolotutu benar-benar membara. Sehingga mereka melakukan perlawanan terhadap Belanda,” katanya.
Menurutnya, Tombolotutu telah banyak mengajarkan dan mewariskan arti dari sebuah komitmen, konsisten serta ikhtiar perjuangan dalam menegakan kepentingan rakyat.
Sementara itu, pendiri Perhimpunan Pemuda Tomini Raya (PPTR), Syarif Abdullah Harun, juga ikut memberikan tanggapan.
Dia mengatakan, sejauh ini belum ada gelar pahlawan nasional yang dianugerahkan kepada para pejuang dari tanah Sulawesi Tengah.
Olehnya dia berharap, penganugerahan terhadap Tombolotutu dapat membuka jalan untuk mengkaji dan meneliti lebih jauh sosok para pejuang lainnya di Sulawesi Tengah, yang juga melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda.
“Ini adalah kehormatan yang diberikan Negara kepada masyarakat di Sulawesi Tengah. Sehingga keberadaan sejarah perjuangan Raja Tombolotutu, patut dijadikan cerminan pelajaran, dan peringatan terhadap kebenaran bagi masa kini dan akan datang,” ungkap mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam ini.
Seirama dengan Putri, Syarif menyampaikan bahwa semangat juang Tombolotutu adalah wujud kecintaan bagi daerahnya. Makanya menurut dia, pemuda saat ini harus mengambil tauladan dari semangat tersebut.
“Keberadaan Tombolotutu, mestinya bisa menjadi spirit pemuda saat ini. Meskipun eranya bergitu jauh, tapi semangat dan nilai-nilai perjuangannya tetap masih relevan untuk masa sekarang,” kata Syarif.
Lebih lanjut ia mengatakan, sikap tidak komprmi terhadap Belanda yang dipertahankan Tombolotutu, adalah hal yang mesti diaktualisasikan saat ini.
“Sikap ini sangat kita butuhkan dalam membangun daerah. Kita tidak bisa berkompromi dengan sikap dan perilaku yang merugikan daerah. Termasuk juga kebijakan yang bertentangan dengan cita-cita pembangunan,” jelasnya.
Makanya ia berharap, penganugerahan pahlawan nasional Tombolotutu bisa menjadi babak baru bagi pemuda di Parimo untuk maju bersama membangun daerah, mengejar ketertinggalan dengan daerah lainnya.
“Kita harus menjadi pemenang,” katanya.
Sumber : Jurnal Lentera