PUPRP Online – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Bendungan Tamblang merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang pengerjaannya mulai Desember 2018 untuk menambah tampungan air di Provinsi Bali, sehingga kontinuitas suplai air baku dan irigasi ke sawah terjaga.
Bendungan Tamblang diproyeksi memiliki kapasitas tampungan sebesar 7,6 juta m3 untuk memenuhi kebutuhan air irigasi D.I Bungkulan dan D.I Bulian seluas 588 Hektar (Ha). Di samping itu, juga bermanfaat sebagai penyediaan air baku dengan debit 510 liter/detik, menambah cadangan listrik (PLTM) sebesar 0,538 MW, pengendalian banjir, kawasan konservasi, dan potensi pariwisata baru di Bali utara.
Dalam sambutannya secara virtual, Direktur Bendungan dan Danau, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Airlangga Mardjono berpesan beberapa hal dalam pembangunan Bendungan Tamblang. Pertama, selama masa pandemi pengerjaannya harus tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Virus COVID-19 dan mengutamakan keselamatan kerja. Kedua, selalu mencermati aliran air dari hulu karena curah hujan pada musim tahun ini lebih tinggi 40% dari sebelumnya.
“Ketiga, diamanatkan oleh Bapak Dirjen SDA untuk melibatkan tenaga kerja lokal dalam skema Padat Karya Non Tunai yaitu melalui penyedia jasa dan mohon dilaporkan secara berkala pemanfaatan tenaga kerja. Kemudian juga mohon dukungan kontraktor untuk diawasi konsultan supervisi agar jangan menunda kegiatan yang bobotnya mungkin terlihat sepele, tetap kerjakan sesuai jadwal agar lansekap selalu memadai,” tutur Airlangga Mardjono.
Kepala BWS Bali-Penida Maryadi Utama menyampaikan, pembangunan terowongan pengelak Bendungan Tamblang sepanjang 350 meter dikerjakan selama 6 bulan sejak Agustus 2020 dengan metode blasting. “Setelah ini tentu tim masih membutuhkan kerja keras untuk menuntaskan terowongan pengelak agar bisa dilakukan river closure pada Juni 2021, mohon percepatan selalu dan usahakan agar target progres bisa tercapai secara maksimal,” ujar Maryadi Utama.
Luas lahan Bendungan Tamblang 73 Ha dengan sumber air berasal dari Tukad Daya. Bendungan ini merupakan bendungan dengan tipe Rock Fill Dam dengan Inti Tegak puncak 260 meter dan lebar puncak 12 meter, dilengkapi terowongan pengelak tipe tunnel tapal kuda dengan diameter 4,50 meter.
Pembangunan bendungan dikerjakan oleh kontraktor PT.PP-Adijaya (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp 769 miliar. Saat ini progres konstruksinya mencapai 32% dan ditargetkan selesai pada 2022. Setelah diadakannya Breakthrough Tunnel akan dilanjutkan pada proses concreting yang selanjutnya akan digunakan untuk mengalihkan aliran sungai. ( Sumber : Website Resmi Kementrian PUPR )