PUPRP Online – Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) telah merampungkan pembangunan Prasarana Pengamanan Pantai Timur Pangandaran, Jawa Barat.
Pembangunan pengaman pantai akan melindungi pantai dari risiko abrasi dan erosi akibat gelombang ombak yang kuat. Bangunan pengaman pantai akan melestarikan vegetasi dan kawasan permukiman di sepanjang pesisir.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia mengatakan, pembangunan pengaman pantai berupa revetment/ tanggul laut dapat mereduksi kekuatan gelombang hingga 30%.
“Pembangunan revetment ini bukan hanya dapat mereduksi kekuatan gelombang hingga 30%, namun ada dampak lain yang akan dirasakan sebagai multiplier effect dari pembangunan ini, yakni mengamankan kawasan pariwisata dan hunian warga,” jelas Dirjen Bob.
Pantai Pangandaran merupakan salah satu destinasi favorit di Jawa Barat bagian Selatan yang selalu dikunjungi warga saat musim liburan. Selain itu, jumlah penduduk Pangandaran sendiri terus bertambah sejak mekar menjadi Kabupaten otonom tahun 2012 lalu.
Prasarana Pengamanan Pantai Timur Pangandaran ini dibangun melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy mulai tahun 2020 hingga 2022. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp111,4 miliar.
“Pembangunan prasarananya meliputi bangunan revetment sepanjang 1.920 meter, yang dilengkapi juga dengan fungsi jogging track sepanjang 1.557 meter dengan lebar 3 meter,” kata Kepala BBWS Citanduy Elroy Koyari.
Pada TA 2020, dibangun tanggul pantai sepanjang 221 meter dan jetty sepanjang 156 meter. Kemudian, pada TA 2021 dibangun pula tembok laut sepanjang 709 meter dan 155 meter, groin sepanjang 85 meter, dan jetty Sungai Putrapinggan sepanjang 292 meter.
Dilanjutkan pada TA 2022, dengan pembangunan tanggul pantai sepanjang 848 meter dan pasangan batu armor sepanjang 208 meter. Serta, jetty 1 sepanjang 180 meter dan jetty 2 sepanjang 360 meter.
Sumber : Website Resmi kementerian PUPR