PUPRP Online – Presiden Joko Widodo akan berkurban 35 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah/2021 Masehi yang jatuh pada Selasa (20/7/2021).
Sapi-sapi kurban tersebut akan diserahkan ke seluruh provinsi di Tanah Air dan Masjid Istiqlal, Jakarta.
Heru mengatakan, setiap sapi memiliki bobot 800 kilogram hingga 1 ton. Seluruh sapi telah disterilisasi oleh dinas perternakan daerah.
“Dan Sekretariat Presiden bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk sapi-sapi tersebut dan di bawah kontorl dokter hewan setempat,” ujar Heru.
Sudah menjadi tradisi setiap tahun Jokowi mengurbankan sapi di momen Idul Adha. Sapi yang dibeli Presiden biasanya memiliki bobot yang besar.
Sapi-sapi tersebut disumbangkan ke masyarakat lewat pantia-panitia penyembelihan hewan kurban di berbagai daerah di Indonesia.
Selain aspek bobot, sapi yang dibeli presiden sudah melalui seleksi yang cukup ketat seperti pemeriksaan kesehatan oleh dinas peternakan setempat.
Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang menjadi sasaran dalam pembagian hewan kurban dari Presiden Joko Widodo di Idul Adha 1442 Hijriah tahun 2021. Pelaksanaan pemotongan hewan kurban itu, berlokasi di Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat.
“Data yang kami miliki, ada sebanyak 424 Kepala Keluarga atau KK yang tercatat sebagai penerima daging kurban,” ungkap ketua panitia pemotongan hewan kurban Desa Baliara, Muhammad Amin Lasikua, SH.
Bahwasanya jika terdapat kelebihan daging kurban, akan diberikan kepada wajib penerima di desa tetangga.
“Kami fokuskan dulu ke 424 KK wajib penerima di Desa Baliara, kalau dalam proses penimbangan daging ada kelebihan, kami akan bagikan ke desa tetangga,” jelasnya.
Sedangkan proses pendistribusian menurut dia, langsung disalurkan ke rumah penerima dengan melibatkan masing-masing kepala dusun. Tujuannya untuk menghindari kerumunan di tempat pemotongan hewan kurban.
Hewan kurban dari Presiden Joko Widodo dibeli dari peternakan warga Desa Sausu. Sapi berjenis Brahman itu berbobot 964 Kg, dan telah berusia lima tahun yang telah melalui proses pemeriksaan kesehatan hewan dari Laboratorium Maros, Sulawesi Selatan, dan Bali.
Laporan : MY Towanda/*
Sumber : EquatorNews