WEBSITE RESMI DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERTANAHANKABUPATEN PARIGI MOUTONG

HARKANNAS Ke-9 di Parigi Moutong Goal, KEK Pangan TOMINI Berbasis Industri Vaname Akan Digagas

Avatar
Tenaga Ahli Bidang SDA Menko Kemaritiman dan Ivestasi (Marvest) dan juga Ketua Shrimp Club Indonesia Wilayah Sulawesi, Hasanuddin Atjo (Foto: Diskominfo)

PUPRP Online – Parigi Moutong – Hari Ikan Nasional (HARKANNAS)  ke- 9 di Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah di gelar 19-21 November 2022, berbagai rangkaian kegiatan dilaksanakan salah Satunya Seminar Industri Budidaya Udang Vaname di Kawasan Teluk Tomini dan Tamu Bisnis Perikanan yang akan digelar tanggal 19 November 2022 melalui Daring dan Luring.

Tenaga Ahli Bidang SDA Menko Kemaritiman dan Ivestasi (Marvest) dan juga Ketua Shrimp Club Indonesia Wilayah Sulawesi Hasanuddin Atjo mengatakan, HARKANNAS di Parigi Moutong menjadi moment penting dan menjadi catatan sejarah karena baru pertama kalinya dilaksanakan di luar Jawa.

Kata mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah itu, HARKANNAS merupakan berkah bagi Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki SDA yang melimpah, dan di lima tahun terakhir diketahui memiliki laju pertumbuhan ekonomi tiga besar Nasional, yaitu sekitar 7 persen, karena pengaruh tambang nikel diikuti industri pengolahannya.

Dibalik pertumbuhan yang tinggi kata ia, daerah ini diperhadapkan kepada sejumlah persoalan, diantaranya laju pertumbuhan ekonomi yang tidak inklusive atau tidak merata antar sektor dalam pembentukan PDRBnya dan cenderung semakin jomplang.

Sektor Pertanian, Perikanan serta Kehutanan yang berperan sebagai penghasil pangan,  kontribusinya semakin lama semakin menurun. Padahal tadinya sektor ini telah mempekerjakan sekitar 65 persen penduduknya, namun cenderung mulai ditinggal dan kurang diminati

Sektor ini makin  sulit mencari SDM berkualitas, karena lebih memilih bekerja di sektor tambang maupun  olahannya. Atau menjadi bagian dari sistem jasa pelayanan digital yang semakin menjanjikan, cepat mendapatkan materi.  Akibatnya terjadi penumpukan tenaga kerja di perkotaan.

Sambung Hasanuddin Atjo, sebagai korelasi keterpurukan ini bahwa angka kemiskinan daerah ini hanya turun sekitar 6 % dalam kurun 10 tahun dari 18 persen ke sekitar 12 persen di 2021. Angka stunting juga mengalami hal yang sama dan saat ini masih sekitar 27 persen.

Selain itu angka indeks ketahanan pangan yang memberi gambaran terkait ketersedian, distribusi dan keterjangkauan serta kualitasnya di 2021 berada  pada peringkat 17 dari 34  Provinsi dan Ironisnya terendah di Sulawesi meskipun memiliki SDA terbesar di K Island.

“Berdasarkan realitas ini, tentunya harus dilakukan redesain terhadap pengelolaan sektor ini.  Pendekatan kawasan, penerapan industrialisasi dan digitalisasi  menjadi kata kunci  terhadap redesain itu, dan ini akan digagas dalam seminar di HARKANNAS yang ke-9 nanti,”Katanya, Rabu (16/11/22).

Lanjut ia, Teluk Tomini merupakan teluk yang terbesar di Indonesia dengan garis pantai 1.350 km, dan luas wilayah perairan 137.700 kilometer persegi, dan secara administrasi terdiri dari wilayah Sulteng, Gorotalo dan Sulut dengan luas wilayah administrasi terbesar Sulteng, sekitar 65 persen.

“Teluk ini memiliki potensi SDA yang tergolong besar di Indonesia antara lain perikanan tangkap, perikanan budidaya, pertanian pangan-horti, perkebunan dan peternakan yang dinilai masih dikelola secara parsial dan belum terintegrasi, menjadi salah satu sebab rendahnya daya saing,”Bebernya.

Dan kini, pada tiga tahun terakhir investasi  budidaya udang vaname dan suporrtingnya dengan cara cara modern, berkelanjutan di teluk ini sangat masif, dan cenderung makin meningkat dengan adanya investasi PMA dan PMDN.

Vaname merupakan komoditi di sektor Kelautan Perikanan yang memenuhi syarat sebagai komoditi industri, karena  dukungan sektor di hulu maupun hilir yang tersedia dan terukur. 

Di tahun 2021, devisa dari komoditi ini sekitar 2,3 juta USD dari volume ekspor sekitar 250 ribu ton, hampir separuh dari devisa ekspor hasil Perikanan Indonesia.  Dan sekitar 60 persen masih diekspor dalam bentuk bahan baku.

“Besar keyakinan bahwa produksi udang vaname di kawasan Tomini bisa ditingkatkan berlipat ganda, karena Ekuador dengan panjang garis pantai 2.700 km atau dua kali teluk Tomini mampu memproduksi udang di tahun 2021 sebesar 1,1 juta ton, atau sekitar 20 persen dari produk dunia. Insyah Allah gagasan KEK Pangan TOMINI, Berbasis Industri Vaname akan dipaparkan Sabtu, tanggal 19 November 2022 di  Parigi Moutong. Salah satu produk akhir KEK  ini nantinya adalah ready to cooke dan ready to eat yang kini menjadi trend kebutuhan di era digital dan global,”Ungkapnya.

Terakhir kata ia, dengan produk ready to cooke, ready to eat, maka komoditi  pangan dan horti lainnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari produk yang simpel dan praktis itu.

Seminar Industri Budidaya digelar pada Sabtu nanti akan menghadirkan pembicara Dosen Politeknik Kelautan Dan Perikanan Jembrana Bali sebagai penggagas Budidaya Udang Tambak Mini Skala Rumah Tangga (BUTAMIRA).

Diskominfo Parigi Moutong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share