PUPRP Online – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali meresmikan infrastruktur jembatan untuk masyarakat pedesaan. Kali ini, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian membubuhkan tanda tangan pada batu prasasti Jembatan Guyangan yang terletak di Desa Guyangan, Kecamatan Witong, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (25/03). Pembangunan jembatan ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah dengan Komisi V DPR RI.
Dari pantauan di lokasi, jembatan gantung sepanjang 60 meter ini merupakan peningkatan dari jembatan kayu eksisting yang masih berdiri. Jembatan kayu tersebut nampak ringkih dan beresiko untuk dilewati. “Dapat kita saksikan jembatan lama yang dulu sering dilalui masyarakat tingkat keselamatannya cukup rendah. Masyarakat harus sangat berhati-hati untuk meniti jembatan demi sampai di tujuan lebih cepat dengan jarak yang lebih pendek,” ujar Hedy.
“Pembangunan jembatan ini diprakarsai dari usulan Komisi V DPR RI lalu kemudian kita kaji apakah benar ada manfaatnya bagi masyarakat,” jelas Hedy. Sebagai mitra, pihaknya menyambut baik kesigapan dari Komisi V DPR RI maupun dari Pemerintah Daerah yang secara aktif mengusulkan pembangunan jembatan gantung di daerah yang membutuhkan.
Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR berhasil membangun 66 jembatan gantung yang tersebar di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2021. Dua diantaranya diantaranya adalah Jembatan Gantung Pagergunung, Kabupaten Temanggung dan Banyusidi Kabupaten Magelang yang baru diresmikan seminggu lalu. Secara total,, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga sudah membangun sebanyak 407 jembatan gantung di seluruh Indonesia sejak tahun 2015-2021.
Sudewo, anggota Komisi V DPR RI sangat mengapresiasi program pembangunan jembatan gantung oleh pemerintah pusat. Program ini mendukung Nawa Cita Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran, memperkuat daerah-daerah, dan desa melalui pembangunan akses penghubung untuk desa terisolasi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat. Tetapi sebagai penghubung lalu lintas masyarakat antara desa, jembatan ini hanya didesain untuk dilewati pejalan kaki dan kendaraan roda dua.
Jembatan yang seluruh materialnya dibuat didalam negeri ini akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat Desa Guyangan dan Desa Karangwotan, terutama dalam beraktivitas baik menuju ke ladang, sawah, sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga.
Hedy mengatakan bahwa konstruksi Jembatan Gantun Guyangan yang dibangun dengan APBN sebesar Rp. 3,39 Miliar ini melalui sejumlah proses perencanaan teknis yang matang. Misalnya Survei Teknis Jembatan Gantung (untuk mengetahui kondisi hidrologi, topografi dan geoteknik di lokasi yang akan dibangun), serta kajian teknis yang dilakukan oleh Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) sehingga menghasilkan desain struktur bawah yang kuat dan handal.
Sementara untuk pelaksanaanya diserahkan pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, BBPJN Jateng-DIY bekerjasama dengan PT. Tanjung Lapan dan konsultan PT. Prima Cipta Karsa Sabbapathamam.