WEBSITE RESMI DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERTANAHANKABUPATEN PARIGI MOUTONG

Bupati : 2018, Program Dana Desa Harus Gunakan Sistem Padat Karya

website

PARIGI MOUTONG – Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal kembali mengingatkan para Kepala Desa di Kabupaten Parigi Moutong agar memanfaatkan dana desa dengan sistem padat karya. Pola swakelola itu katanya bukan atas kemauannya melainkan arahan Presiden RI Joko Widodo dan telah berulang kali diingatkan oleh Gubernur Longki Djanggola kepada para Bupati.

“Saya ingatkan lagi, tahun 2018, penggunaan dana desa harus dilakukan dengan sistem padat karya. Jadi semua pekerjaan fisik yang dibiayai dana desa harus di swakelola. Artinya masyarakat dilibatkan untuk mengerjakan,”tegas Bupati Samsurizal ketika melantik 18 Kepala Desa di wilayah Kecamatan Tinombo Selatan, Sidoan, Tinombo, Palasa, Tomini dan Mepanga yang dipusatkan di desa Kotaraya, Kamis (28/12)

Dikatakannya, pekerjaan dengan sistem padat karya seratus persen menggunakan tenaga masyarakat di desa tersebut sehingga mereka akan lebih berdaya.
“Kalau yang berkaitan dengan pabrikasi, misalnya butuh pipa, masyarakat tida bisa membuatnya sendiri, sehingga harus dibeli. Nah, silakan dimusyawarahkan dengan masyarakat, cari pipa berkualitas belinya dimana. Selebihnya harus di swakelola,”papar Samsurizal.

Demikian juga katanya ketika ingin mengerjakan proyek jalan desa. Yang tidak bisa dikerjakan dengan tenaga manusia boleh menyewa alat berat exavator. Tapi jika panjang jalan tersebut sekitar 1 Km, mesti dilihat lagi mana yang bisa dikerjakan oleh tenaga masyarakat.

“Jadi masyarakat di desa harus benar benar diberdayakan. Saya ingatkan semua harus swakelola. Jangan gunakan pihak ketiga kecuali memang tidak bisa dilakukan oleh masyarakat. Itu petunjuk Presiden,”ujar Samsurizal

Bupati menambahkan, sesuai surat edaran Menteri Desa PDTT RI. Jika ada desa yang ingin menambah dana desa persyaratannya hanya ada empat yaitu untuk membangun embung bagi desa yang kesulitan memperoleh air bersih. Selanjutnya mmbangun sarana olahraga. “Jadi kalau ada desa yang ingin membangun sarana olahraga harus tanah desa. Hibahkan dulu tanahnya,”katanya

Peryaratan ketiga adalah membantu permodalan Bumdes. Yang dibantu adalah Bumdes yang sudah memulai usahanya namun kekurangan modal.
“Selanjutnya adalah membantu produk produk unggulan desa. Kalau di Parigi Moutong ada dua yaitu budi daya kepiting mangrove dan Budidaya kelor. Ini produk unggulan yang sudah disetujui Kementerian terkait,”katanya

Pada kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan kepala desa yang baru saja dilantik agar merangkul semua masyarakat di desanya tanpa mempersoalkan lagi perseteruan politik yang sempat terjadi pada saat proses pilkades.

“Misalnya saudara di dusun I kalah. Maka program padat karya di dusun itu dibayar rendah. Sebaliknya di dusun lain menang, masyarakat di dusun itu dibayar mahal. Jangan sampai ini terjadi. Saya ingatkan saudara saudara setelah pelantikan ini tidak boleh lagi menbeda bedakan masyarakat, semua harus dirangkul. Saudara telah disumpah untuk menegakan demokrasi.
Jadi jangan lagi pilih kasih melayani masyarakat,”tandasnya** Foto dan Naskah : Jeprin/Humas Pemda Parigi Moutong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share
error: Content is protected !!